Sebelum kita membahas tentang definisi model pembelajaran kooperatif menurut para ahli, kita perlu jelaskan dulu apa itu model, apa itu koperatif, dan apa itu model pembelajaran,, barulah kita akan jelaskan apa itu model pembelajaran koperatif.
Definisi Model Menurut Para Ahli
Menurut
Cohen pengertian model identik dengan istilah peran, yaitu perilaku tertentu yang diharapkan oleh orang lain
dari seseorang yang menduduki status tertentu.[1]
Berkaitan dengan pengertian model tersebut terdapat istilah model peranan (role model), yang artinya seseorang yang
tingkah lakunya kita contoh, tiru dan ikuti.[2]
Sementara itu menurut Koentjoroningrat peranan (model) adalah pola tingkah laku
individu yang mementaskan suatu keadaan tertentu.[3]
Cohen pengertian model identik dengan istilah peran, yaitu perilaku tertentu yang diharapkan oleh orang lain
dari seseorang yang menduduki status tertentu.[1]
Berkaitan dengan pengertian model tersebut terdapat istilah model peranan (role model), yang artinya seseorang yang
tingkah lakunya kita contoh, tiru dan ikuti.[2]
Sementara itu menurut Koentjoroningrat peranan (model) adalah pola tingkah laku
individu yang mementaskan suatu keadaan tertentu.[3]
Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli
Model pembelajaran didefinisikan sebagai
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model
pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk
membantu peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Melalui model
pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,
ketrampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran juga
berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.[4]
kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model
pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk
membantu peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Melalui model
pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,
ketrampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran juga
berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.[4]
Istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode,
atau prosedur. Suatu model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh strategi atau metode tertentu, yaitu rasional dan logis berdasarkan
konstruk teori yang dibangun oleh penyusunnya, memuat tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, menggambarkan tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan, serta mensyaratkan lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.[5]
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode,
atau prosedur. Suatu model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh strategi atau metode tertentu, yaitu rasional dan logis berdasarkan
konstruk teori yang dibangun oleh penyusunnya, memuat tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, menggambarkan tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan, serta mensyaratkan lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.[5]
Model kooperatif menekankan sikap
atau perilaku kerja sama, membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama
yang teratur dalam kelompok. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung
guru dan kemampuan individu secara utuh, tetapi juga dari pihak yang terlibat
dalam pembelajaran itu.[6] Selaras
dengan penjelasan di atas Wena mengungkapan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan
teman sejawat (peserta didik lainya) sebagai sumber belajar, disamping guru dan
sumber belajar lainya.[7]
atau perilaku kerja sama, membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama
yang teratur dalam kelompok. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung
guru dan kemampuan individu secara utuh, tetapi juga dari pihak yang terlibat
dalam pembelajaran itu.[6] Selaras
dengan penjelasan di atas Wena mengungkapan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan
teman sejawat (peserta didik lainya) sebagai sumber belajar, disamping guru dan
sumber belajar lainya.[7]
Definisi Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
|
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) berorientasi pada penggunaan kelompok kecil peserta
didik untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar sehingga tercapai
tujuan belajar.[8]
Pembelajaran kooperatif secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang
silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan
hidup di masyarakat.[9]
didik untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar sehingga tercapai
tujuan belajar.[8]
Pembelajaran kooperatif secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang
silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan
hidup di masyarakat.[9]
Definisi Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Para Ahli
Anita
Lie mengungkapkan
bahwa model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Merujuk
pendapat Johnson, Anita Lie menjelaskan bahwa
dalam model pembelajaran kooperatif mengandung lima unsur, yang membedakan
dengan sekedar belajar kelompok, yaitu,
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.[10]
Lie mengungkapkan
bahwa model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Merujuk
pendapat Johnson, Anita Lie menjelaskan bahwa
dalam model pembelajaran kooperatif mengandung lima unsur, yang membedakan
dengan sekedar belajar kelompok, yaitu,
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.[10]
Selanjutnya
menurut Stahl sebagaimana ditulis kembali oleh Isjoni pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan sikap tolong-menolong dalam
perilaku sosial. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
menunjukkan pendidik mengelola kelas lebih efektif.[11]
menurut Stahl sebagaimana ditulis kembali oleh Isjoni pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan sikap tolong-menolong dalam
perilaku sosial. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
menunjukkan pendidik mengelola kelas lebih efektif.[11]
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu (1) hasil
belajar akademik, (2) penerimaan terhadap keragaman, dan (3) pengembangan
keterampilan sosial.
Demikian artikel tentang definisi model pembelajaran menurut para ahli, semoga bermanfaat.
mencapai setidak tidaknya tiga tujuan penting pembelajaran, yaitu (1) hasil
belajar akademik, (2) penerimaan terhadap keragaman, dan (3) pengembangan
keterampilan sosial.
Demikian artikel tentang definisi model pembelajaran menurut para ahli, semoga bermanfaat.
tulisan ini diambil dari disertai ENDANG SRI LESTARI dengan judul MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE OUTDOOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KEMATANGAN EMOSI DAN PRESTASI BELAJAR IPA SMP DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA, mahasiswa PPI Pasca Sarjana UMY
[1] Seorang
aktor dalam sebuah teater harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan
dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan berperilaku tertentu. Lihat Bruce Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar. terj. Sahat
Simamora, (Jakatta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 25.
aktor dalam sebuah teater harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan
dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan berperilaku tertentu. Lihat Bruce Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar. terj. Sahat
Simamora, (Jakatta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 25.
[2] Bruce Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar. terj. Sahat
Simamora, (Jakatta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 76
Simamora, (Jakatta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 76
[7]Made Wena, Strategi
Pembelajaran Inovatif Kontemporer suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta:
bumi aksara, 2011), hlm. 118.
Pembelajaran Inovatif Kontemporer suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta:
bumi aksara, 2011), hlm. 118.
[8]Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan
Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta:
Grasindo, 2010), hlm. 29.
Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, (Jakarta:
Grasindo, 2010), hlm. 29.
[9]Nurhadi, Pembelajaran
Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,
(Surabaya: Universitas Negeri Malang, 2005), hlm.
112.
Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,
(Surabaya: Universitas Negeri Malang, 2005), hlm.
112.
[10] Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang
Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 30.
Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm. 30.
[11]Isjoni, Pembelajaran
Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009),
hlm.15.
Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009),
hlm.15.