artikel ini membahas tentang :
- apa itu gaya
- apa itu gaya kepemimpinan menurut para ahli
Gaya merupakan “sikap, gerak-gerik atau lagak yang
menandai ciri seseorang[1]”. Dengan demikian gaya
kepeminan didefinisikan sebagai sikap, gerak gerik atau lagak yang dimiliki
oleh seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya[2].Kaitannya
dengan gaya kepemimpinan, Maha Kumaran membagi gaya kepemimpinan menjadi 6
jenis, yaitu coercive, authoritative,
affiliative, democratic, pace-setting dan
coaching.[3]
menandai ciri seseorang[1]”. Dengan demikian gaya
kepeminan didefinisikan sebagai sikap, gerak gerik atau lagak yang dimiliki
oleh seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya[2].Kaitannya
dengan gaya kepemimpinan, Maha Kumaran membagi gaya kepemimpinan menjadi 6
jenis, yaitu coercive, authoritative,
affiliative, democratic, pace-setting dan
coaching.[3]
1.
Modus
operandi
kepemimpinan
Modus
operandi
kepemimpinan
a. Coercive
(memenuhi permintaan dengan
segera) maksudnya adalah seorang pimpinan akan melakukan instruksi dan
mengharuskan bawahannya memenuhi permintaannya dengan cepat tanpa bertanya atau
beralasan.
(memenuhi permintaan dengan
segera) maksudnya adalah seorang pimpinan akan melakukan instruksi dan
mengharuskan bawahannya memenuhi permintaannya dengan cepat tanpa bertanya atau
beralasan.
b. Authoritative
(mengerahkan bawahan mencapai visi) maksudnya seorang pemimpin dengan modus
mengerahkan bawahan untuk mencapai tujuan.
(mengerahkan bawahan mencapai visi) maksudnya seorang pemimpin dengan modus
mengerahkan bawahan untuk mencapai tujuan.
c. Affiliative
(menciptakan keselarasan dan membangun
ikatan emosional) maksudnya pimpinan mau mendekati bawahannya dan memahami
emosi bawahan mau mengerti kesulitan dan kelebihan bawahannya sehingga terjadi
ikatan emosi yg baik sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan bersama dengan baik.
(menciptakan keselarasan dan membangun
ikatan emosional) maksudnya pimpinan mau mendekati bawahannya dan memahami
emosi bawahan mau mengerti kesulitan dan kelebihan bawahannya sehingga terjadi
ikatan emosi yg baik sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan bersama dengan baik.
d. Democratic
(bawahan ikut berpartisipasi) adalah model pemimpin yang mau menampung aspirasi
atau masukan dari bawahannya dan mengikut sertakan partisipasi bawahannya pada
semua aspek pekerjaan baik itu usulan ide maupun tenaga.
(bawahan ikut berpartisipasi) adalah model pemimpin yang mau menampung aspirasi
atau masukan dari bawahannya dan mengikut sertakan partisipasi bawahannya pada
semua aspek pekerjaan baik itu usulan ide maupun tenaga.
e. Pace-setting
(membuat standar yang tinggi) maksudnya pemimpin dalam membuat arahan pekerjaan
membuat standar yang tinggi dan harus perfect sesuai dengan standarnya
sendiri tanpa melihat kemampuan
bawahannya, seharusnya bila bawahan kurang paham diberikan pengarahan atau
pelatihan terlebih dulu agar paham.
(membuat standar yang tinggi) maksudnya pemimpin dalam membuat arahan pekerjaan
membuat standar yang tinggi dan harus perfect sesuai dengan standarnya
sendiri tanpa melihat kemampuan
bawahannya, seharusnya bila bawahan kurang paham diberikan pengarahan atau
pelatihan terlebih dulu agar paham.
f. Coaching
(pengembangan bawahan ke depan) maksudnya adalah dalam melaksanakan
kepemimpinannya melihat potensi yang ada pada bawahan dan membuka kesempatan
bawahan untuk berkembang, baik melalui pelatihan, izin lanjut belajar dsb.
(pengembangan bawahan ke depan) maksudnya adalah dalam melaksanakan
kepemimpinannya melihat potensi yang ada pada bawahan dan membuka kesempatan
bawahan untuk berkembang, baik melalui pelatihan, izin lanjut belajar dsb.
2.
Gaya
bicara atau gaya bahasanya
Gaya
bicara atau gaya bahasanya
a. Coercive
, seorang pemimpin dengan tipe ini akan memilih kalimat “Kerjakan apa yang aku
katakan padamu” dari kalimat tersebut jelas akan memasung kreativitas
bawahannya karena bawahan hanya dipaksa melakukan pekerjaan yang sama persis dg
perintah pimpinan.
, seorang pemimpin dengan tipe ini akan memilih kalimat “Kerjakan apa yang aku
katakan padamu” dari kalimat tersebut jelas akan memasung kreativitas
bawahannya karena bawahan hanya dipaksa melakukan pekerjaan yang sama persis dg
perintah pimpinan.
b. Authoritative
seorang pemimpin dengan tipe ini akan memilih kalimat “Dikerjakan bersama-sama”.
Dengan bahasa tersebut bawahan menjadi lebih termotivasi dalam pekerjaannya
karena bawahan tidak merasa sendiri menanggung beban pekerjaan.
seorang pemimpin dengan tipe ini akan memilih kalimat “Dikerjakan bersama-sama”.
Dengan bahasa tersebut bawahan menjadi lebih termotivasi dalam pekerjaannya
karena bawahan tidak merasa sendiri menanggung beban pekerjaan.
c. Affiliative
Bawahan yang mengerjakan pertama kali, meskipun bawahan mengerjakan pertama kali tetapi
apabila ada yang salah pimpinan akan melakukan revisi atau masukan sehingga
pekerjaan menjadi baik
Bawahan yang mengerjakan pertama kali, meskipun bawahan mengerjakan pertama kali tetapi
apabila ada yang salah pimpinan akan melakukan revisi atau masukan sehingga
pekerjaan menjadi baik
d. Democratic
: bawahan memiliki idea pa, sehingga disini pemimpin menampung ide-ide dari
bawahan karena bawahan yang langsung berhadapan dengan pekerjaan sehingga
memungkinkan tau dan memiliki banyak ide untuk dimunculkan.
: bawahan memiliki idea pa, sehingga disini pemimpin menampung ide-ide dari
bawahan karena bawahan yang langsung berhadapan dengan pekerjaan sehingga
memungkinkan tau dan memiliki banyak ide untuk dimunculkan.
e. Pace-setting:
pemimpin cenderung mengatakan “Kerjakan seperti yang saya kerjakan sekarang”.
pemimpin dengan model bahasa spt ini membuat lingkungan kerja stagnan tanpa ada
perubahan apa lagi perkembangan.
pemimpin cenderung mengatakan “Kerjakan seperti yang saya kerjakan sekarang”.
pemimpin dengan model bahasa spt ini membuat lingkungan kerja stagnan tanpa ada
perubahan apa lagi perkembangan.
f. Coaching:
pemimpin cenderung mengatakan “coba kerjakan” pemimpin dengan tipe ini memberi
kesempatan kepada bawahan untuk mencoba sehingga mendapatkan pengalaman baru.
pemimpin cenderung mengatakan “coba kerjakan” pemimpin dengan tipe ini memberi
kesempatan kepada bawahan untuk mencoba sehingga mendapatkan pengalaman baru.
3.
Kompetensi
kecerdasan emosional
Kompetensi
kecerdasan emosional
a. Coercive:
Berorientasi pada pencapaian, inisiatif, pengendalian diri: maksudnya pencapaian kerja yang diutamakan
namun inisiatif hanya datang dari pimpinan, pimpinan mengendalikan diri untuk
berbaur dengan bawahannya.
Berorientasi pada pencapaian, inisiatif, pengendalian diri: maksudnya pencapaian kerja yang diutamakan
namun inisiatif hanya datang dari pimpinan, pimpinan mengendalikan diri untuk
berbaur dengan bawahannya.
b. Authoritative;
Kepercayaan diri, empati, agen perubahan. Model ini akan berdampak pada
kepercayaan diri bersama melalui empati yang mendasari sehingga akan memuat
perubahan situasi kerja yang nyaman dan lebih baik.
Kepercayaan diri, empati, agen perubahan. Model ini akan berdampak pada
kepercayaan diri bersama melalui empati yang mendasari sehingga akan memuat
perubahan situasi kerja yang nyaman dan lebih baik.
c. Affiliative:
Empati, membangun kerjasama, komunikasi, maksudnya adalah pimpinan memiliki
kompetensi untuk membangun kerjasama dan komunikasi dengan bawahannya karena
sifat empati yang dimilikinya.
Empati, membangun kerjasama, komunikasi, maksudnya adalah pimpinan memiliki
kompetensi untuk membangun kerjasama dan komunikasi dengan bawahannya karena
sifat empati yang dimilikinya.
d. Democratic
: Kerjasama, pemimpin kelompok, komunikasi. Maksudnya pimpinan memiliki
kompetensi untuk bekerjasama,berkomunikasi dan memimpin kelompok yang terdiri
dari bawahannya.
: Kerjasama, pemimpin kelompok, komunikasi. Maksudnya pimpinan memiliki
kompetensi untuk bekerjasama,berkomunikasi dan memimpin kelompok yang terdiri
dari bawahannya.
e. Pace–setting: Berhati-hati, berorientasi pada
pencapaian, inisiatif, maksudnya adalah pimpinan memiliki kompetensi dan emosi
yang berorientasi pada pencapaian kerja sehingga target kerja sangat
diutamakan, jika sudah memenuhi target ya sudah tanpa ada peningkatan.
Berhati-hati pada bawahannya dan inisiatif muncul pada dirinya sendiri.
pencapaian, inisiatif, maksudnya adalah pimpinan memiliki kompetensi dan emosi
yang berorientasi pada pencapaian kerja sehingga target kerja sangat
diutamakan, jika sudah memenuhi target ya sudah tanpa ada peningkatan.
Berhati-hati pada bawahannya dan inisiatif muncul pada dirinya sendiri.
f. Coaching:
Pengembangan tim, empati, kesadaran diri, maksudnya pemimpin memiliki
kompetensi dan kecerdasan emosi untuk mampu mengembangkan tim, dan membangun
kesadaran diri bawahannya untuk bekerja giat , berempati .
Pengembangan tim, empati, kesadaran diri, maksudnya pemimpin memiliki
kompetensi dan kecerdasan emosi untuk mampu mengembangkan tim, dan membangun
kesadaran diri bawahannya untuk bekerja giat , berempati .
4.
Perbedaan
dari aspek Kapan gaya ini tepat untuk diterapkan
Perbedaan
dari aspek Kapan gaya ini tepat untuk diterapkan
a. Coercive:
Dalam keadaan krisis, ketika memulai perubahan, atau ketika ada masalah
pegawai.
Dalam keadaan krisis, ketika memulai perubahan, atau ketika ada masalah
pegawai.
b. Authoritative:
perubahan dibutuhkan ketika ada visi baru, atau ketika membutuhkan arah yang jelas.
perubahan dibutuhkan ketika ada visi baru, atau ketika membutuhkan arah yang jelas.
c. Affiliative:
Mengembalikan persatuan tim atau untuk memotivasi tim selama krisis.
Mengembalikan persatuan tim atau untuk memotivasi tim selama krisis.
d. Democratic
: Membangun kompromi atau mendapatkan masukan dari pegawai yang kompeten.
: Membangun kompromi atau mendapatkan masukan dari pegawai yang kompeten.
e. Pace-setting:
Untuk mendapatkan hasil cepat dari motivasi yang tinggi dan tim yang kompeten.
Untuk mendapatkan hasil cepat dari motivasi yang tinggi dan tim yang kompeten.
f. Coaching:
Untuk membantu pegawai memperbaiki
kinerjanya atau membangun kekuatan secara berkelanjutan.
Untuk membantu pegawai memperbaiki
kinerjanya atau membangun kekuatan secara berkelanjutan.
5.
Dampak
yang ditimbulkan
Dampak
yang ditimbulkan
a. Coercive
berdampak negatif
berdampak negatif
b. Authoritative:
lebih banyak positif
lebih banyak positif
c. Affiliative:
positif
positif
d. Democratic
: positif
: positif
e. Pace-setting:
negatif
negatif
f. Coaching:
positif
positif